- See more at: http://blog-rangga.blogspot.com/2013/01/cara-mengganti-icon-kursor-blog-dengan.html#sthash.Jsay304u.dpuf
Welcome to my blog - See more at: http://www.seoterpadu.com/2013/07/cara-membuat-tulisan-berjalan-marquee.html#sthash.Y4tUXA3p.dpuf

Friday, 21 March 2014

SkyBus Nusantara Gemilang

Bertepatan dengan penghujung bulan April kemarin, tepatnya hari senin (30/04), Nusantara kembali memberikan kejutan. Ya, adalah bus yang diberi nama “SkyBus” yang merupakan hasil garapan karoseri sendiri, PT. Nusantara Gemilang. Karoseri ini berada di Kudus dan satu lokasi dengan pool PO. Nusantara Karanganyar, Demak.
Karoseri Nusantara Gemilang (NusGem) adalah hasil kerjasama antara PO. Nusantara dengan pihak Malaysia. Teknisi, labor dan para pekerja adalah orang lokal yang sudah mendapatkan sertifikasi setelah menempuh kursus singkat di Malaysia. Kami pun mendatangkan alat-alat produksi untuk membuat bus secara lengkap dan utuh, selayaknya karoseri pada umumnya. Bus ini adalah desain prototype atau bus pertama yang body-nya sudah selesai dirakit oleh karoseri kami. Bus ini kami rakit mulai dari nol, dari pemasangan rangka yang berdiri pada chassis, kemudian disusul oleh pemasangan plat body, interior hingga finishing eksterior (bukan re-body/perbaikan dari body bus lama). “Kesemuanya kami tangani sendiri di workshop kami”, ujar Syukur, salah satu staf karoseri yang kebetulan turut serta dalam acara roadtest kemarin.

Body bus ini dibangun di atas chassis SCANIA K-124 iB, body berbasis lekuk ala Travego RHD pun kami terapkan pada bus ini. Sengaja kami menggunakan chassis lama dengan alasan efektivitas dan efisiensi. Plat yang kami gunakan adalah material berbahan dasar alumunium dan fiber, dimana bahan ini diklaim lebih ringan dan lebih aerodinamis, namun tetap kuat dan kokoh. Rangka bus ini masih menggunakan baja galvanic. Yang mencengangkan adalah, dengan asumsi menggunakan chassis yang sama, total bobot mati (tonase) bus ini lebih ringan 2,5 ton daripada body JetBus HD buatan karoseri Adiputro. Panjang keseluruhan total body bus ini mencapai 12m, lebar 2,5m dan tingginya 1,5m. Beberapa part/aksesoris memang masih kami datangkan dari luar. “Hal ini kami lakukan karena, walau kami masih pemula, kami ingin menggarapnya dengan serius dan kami menawarkan kualitas yang tidak main-main”, tambah Syukur.
Di hari yang sama, test jalan (roadtest) pun kami lakukan dengan rute Kudus-Jogjakarta PP. Karena ingin mendapatkan masukan/saran yang lebih objektif, maka kami mengundang rekan-rekan APBNu3tara (Anak-Anak Pembela Barisan Nu3tara) yang telah berafiliasi dengan kami untuk turut mengujicoba keandalan dan kenyamanan produk terbaru ini. Test jalan dilakukan pada pagi hari. Start dari pool PO. Nusantara Karanganyar, pukul 09.00 WIB. Bus pun mulai melaju, kesan pertama yang dituturkan oleh rekan-rekan APBNu3tara adalah bus melaju cukup tenang, mengingat medan jalan waktu itu masih datar dan beraspal bagus. Laju bus belum bisa dipacu dengan kecepatan tinggi, mengingat pada jam-jam tersebut, arus lalin cukup padat. Sekitar pukul 11.00, beberapa rekan APBNu3tara lainnya yang telah menunggu kami di pool Genuk akhirnya turut bergabung. Total peserta roadtest sebanyak 11 orang.

Menurut penuturan rekan-rekan APBNu3tara, selama perjalanan, rute Kudus-Semarang, tidak banyak keistimewaan/perbedaan dari sisi kenyamanan yang dirasakan dari dalam kabin bus. Rasanya seperti naik bus pada umumnya saja. Perbedaan baru terasa ketika bus sudah melaju di Tol Banyumanik, Semarang. Laju kecepatan kendaraan pun mulai ditambah. Arus lalin yang cukup lengang kala itu juga sedikit mendukung niat pak supir untuk semakin menginjak gas dalam-dalam. Hasilnya, mengagumkan. Body bus ini tidak limbung sedikitpun. Manuver belokan dengan kecepatan tinggi pun sudah dilakukan, hasilnya tetap sama, tidak limbung. Bus pun tetap melaju. Arus lalin agak tersendat ketika memasuki daerah Ambarawa-Bawen. Tes kenyamanan kembali dilakukan ketika bus memasuki daerah Secang. Dengan medan yang berkelok-kelok, SkyBus tak tampak sedikitpun kesusahan ketika melahap tikungan-tikungan yang ada. Body bus tetap stabil, tidak juga limbung. Kenyamanan di dalam kabin pun tetap terjaga. Sesekali, tampak pak supir menginjak kembali agak dalam pedal gas. Bus pun tetap nyaman.
Sepanjang perjalanan, rekan-rekan APBNu3tara tampak sibuk mengamati satu-persatu detail interior bus. Sebagian ada yang larut dalam diskusi, bertanya seputar ini dan itu. Sebagian lagi asyik mengabadikannya dalam foto dengan kamera masing-masing. Dari hasil diskusi para peserta roadtest, ada beberapa masukan yang mungkin bisa jadi pertimbangan untuk produksi di masa mendatang. Pertama, dari sisi eksterior, mungkin lekuk shape body bus harus dibuat lebih luwes lagi, sehingga garis lekuk body tidak terkesan kaku. “Secara umum, menurut kami taste bus ini sudah “Eropa-minded”, hanya perlu penyempurnaan pada beberapa aspek saja”, tukas Luthfan. Kedua, pemilihan aksesoris kiranya juga perlu ditinjau kembali, seperti aspek kualitasnya, sehingga umur bus ini akan semakin awet.
Untuk sisi interior, seperti kualitas audio agaknya masih harus ditingkatkan kembali dan jumlah tv LCD kiranya perlu ditambah pada bagian tengah kabin, agar hiburan lebih terjangkau untuk penumpang yang berada di belakang. Posisi pembuangan AC ada baiknya di letakkan tersembunyi (di dalam bagasi atas), sehingga udara di dalam kabin bus tidak terlalu dingin dan langsung mengarah ke kepala penumpang.

Kekurangan lainnya, pintu bagasi dirasa terlalu berat ketika dibuka/ditutup, hal ini akan sangat menyusahkan ketika harus sering-sering membuka/menutup pintu bagasi bus. Deret seat atau jok penumpang yang paling belakang ada baiknya juga dihilangkan, agar jarak antar seat semakin lega dan penumpang juga semakin nyaman. Pada intinya, untuk produksi pertama ini, patut diacungi jempol untuk sisi kenyamanan. Walau tidak menutup mata, masih banyak terdapat kekurangan disana-sini. Agaknya perlu perbaikan lagi, sehingga kedepan, jika produk ini telah diproduksi secara massal, kualitasnya akan lebih baik dan layak jual. Salah seorang staf lainnya, Yosef pun menambahkan, “untuk model mungkin bisa dibilang kuno/lama, namun kita sedang mengadakan perubahan-perubahan lebih lanjut agar produksi di masa mendatang lebih baik lagi”, tandasnya.
Tak terasa, bus pun telah memasuki Kota Magelang. Arus lalin kembali tersendat karena sudah memasuki jam-jam sibuk. Maklum, kami tiba di Magelang hari sudah sangat terik, sekitar pukul 13.00 WIB. Bus pelan-pelan meneruskan perjalanannya ke arah Jogjakarta. Tak beberapa lama kemudian, tibalah kami di lokasi tujuan. Bus langsung parkir di areal Parkiran Abu Bakar Ali (Malioboro). Kami sengaja singgah sejenak untuk sekadar makan siang dan melepas lelah. Rekan-rekan APBNu3tara beberapa masih sangat antusias mengabadikan bus ini dengan kamera mereka.

Setelah hampir kurang lebih 1 jam, kami akhirnya memutuskan untuk segera pulang bertolak kembali menuju kota Kudus, karena hari semakin senja. Namun, tak lupa sebelum itu, kami menyempatkan diri untuk mencari lokasi yang pas untuk sekadar melakukan sesi foto dengan bus. Dan sesuai kesepakatan, akhirnya pilihan jatuh pada “Parkiran Tamansari”. Lokasi ini dipilih dengan alasan, arealnya cukup luas dan sepi, sehingga memungkinkan untuk keperluan pengambilan gambar dengan angle yang pas.
Waktu telah menunjukkan pukul 18.30 WIB. Hari sudah semakin malam. Dan setelah puas sesi foto bus dan berfoto bersama dengan para peserta roadtest, saatnya kami kembali ke Kudus. Sepanjang perjalanan pulang, antusiasme para peserta masih tinggi untuk membuktikan kenyamanan bus ini. Tak tampak sedikitpun wajah kelelahan di antara rekan-rekan APBNu3tara. Ketika memasuki Secang, supir bus berinisiatif untuk kembali menjajal kenyamanan bus ini dengan bermanuver sedikit ekstrim. Walau lalu lintas pada malam itu cukup padat, bus melaju cukup kencang dan bus “dibanting” ke kanan dan ke kiri. Hasilnya, bus ini tetap dan memang cukup nyaman. “Wah, rasanya tidak berlebihan jika diacungkan dua jempol untuk bus ini”, tandas Hari, salah satu rekan APBNu3tara.
Bahkan, sang supir pun menuturkan kesannya saat membawa bus ini. “Setelah membawa bus ini, kesan saya pertama kali adalah nyaman. Body tidak limbung sama sekali, sekalipun bus dipacu dalam kecepatan yang tinggi dan posisi bus dalam keadaan menikung. Saya biasa bawa SCANIA body standard saja masih limbung rasanya”, tutur Pak Diro, salah satu driver senior PO. Nusantara. Dan kernetnya, Pak Budi pun mengamini pernyataan tersebut.
Perjalanan panjang ini kami nikmati betul-betul. Memasuki Kabupaten Ungaran, kelelahan mulai menyerang para peserta roadtest. Akhirnya, satu persatu mulai tertidur. Beberapa masih tetap terjaga. Sejurus kemudian, driver pun berkelakar. “Supaya tidak ngantuk, bus sepertinya harus kembali dipacu kecepatannya”, tambah Pak Diro. Alhasil, rayuan tersebut berhasil membuat beberapa mata yang terserang kantuk kembali terjaga. Dan tak pelak, selepas Tol Banyumanik menuju arah Semarang dan Demak, pedal gas kembali diinjak dalam-dalam. Sontak para peserta kembali bersemangat. Bus dipacu hingga kecepatan 110km/jam.
Ketika jam telah menunjukkan pukul 22.45 WIB, tampak dari kejauhan plang papan nama PO Nusantara di kanan jalan. Pertanda, kami hampir tiba kembali di pool dan acara roadtest pun akan segera berakhir. Setibanya kami di pool, kami bergegas turun dari bus di pelataran parkir depan kantor. Dan bus langsung menuju ke tempat cuci agar bisa segera dibersihkan. Maka, acara roadtest pun berakhir. Sampai jumpa pada event berikutnya di masa mendatang

No comments:

Post a Comment